M A H A R
وإن وقعت
فرقة
بعد
الدخول
لم
يسقط
من
الصداق
شئ
1. Apabila perceraian terjadi sesudah
dukhul, maka mahar harus dibayar penuh. (Muhadzab II : 61)
ولو دفع
لمخطوبته
وقال
: جعلته
من
الصداق
الذى
يستجب
بالعقد
أو
من
الكسوة
التى
تستجب
بالعقد
والتمكين
وقالت
بل
هي
هدية
التى
يتجه
تصديقها
2. Apabila calon suami menyerahkan harta
kepada calon isteri dengan menyatakan bahwa harta itu untuk maskawin (yang
wajib karena akad) dan kiswah yang diwajibkan karena akad dan tamkin, sedang
pihak isteri menyatakan bahwa harta tersebut adalah hadiah, maka perkataan
isterilah yang dibenarkan. (I’anatut Thalibin III : 340)
الصداق اسم
لمال
واجب
على
الرجل
بنكاح
أو
وطء
شبهة
أو
بموت
3. Yang dimaksud maskawin ialah harta yang
wajib atas laki-laki karena perkawinan atau wathi’ syubhat ataupun karena
kematian. (AL Bajuri II : 121-122)
ولو دفع
لمخطوبته
وقال
: جعلته
من
الصداق
الذى
يجب
بالعقد
والتمكين
وقالت
بل
هى
هدية
فالذى
يتجه
تصديقها
إذ
لا
قرينة
هنا
على
صدقه
فى
قصده
ولو
طلق
فى
مسئلتنا
بعد
العقد
لم
يرجع
بشئ
كما
رجحه
الأذرعى
4. Seorang yang telah menyerahkan sesuatu
kepada perempuan yang telah dilamarnya dan menyatakan barang tersebut adalah
mahar yang diwajibkan karena akad dan tamkin sedang pihak wanita menyatakan
bahwa harta itu adalah hadiah, maka perkataan pihak wanita yang diterima karena
tidak ada qarinah tentang kebenaran niat pihak laki-laki. Bila mereka cerai
maka tidak ada sesuatu yang dikembalikan kepada pihak lelaki. (I’anatut
Thalibin III : 355)
ويشترط المهر
اى
يجب
نصفه
فقط
بطلاق
– إلى
قوله
– أو
علقه
بفعلها
أو
فرقت
بالخلع
– إلى
قوله
– قبل
الوطء
5. Mahar harus dibayar separo karena talak
….. atau karena syarat tentang apa yang diperbuat pihak isteri atau diceraikan
karena khulu’ ….. sebelum wathi’. (I’anatut Thalibin III : 352)
ولو اختلفا
فى
اداء
المهر
صدقت
بيمينها
قبل
الدخول
6. Apabila pihak suami dan isteri
berselisih pendapat tentang penyerahan mahar maka pengakuan pihak isteri yang
diterima dikuatkan dengan sumpahnya, baik sebelum atau sesudah dukhul. (Al
Anwar II : 93)
فأنكرت صدقت
بيمينها
مالم
تقم
بينة
بذلك
7. Kalau pihak isteri ingkar (terhadap
penyerahan mahar) maka pengakuan perempuan itu diterima disertai dengan
sumahnya selama tidak ada bukti/saksi terhadap hal itu. (Bughyatul
Musytarsyidin : 219)
ولو ذكروا
مهرا
سرا
واكثر
منه
جهرا
لزمه
ما
عقد
به
اعتبارا
بالعقد
8. Apabila mahar disebut dengan rahasia
dan dinyatakan jumlah yang lebih banyak, maka yang berlaku adalah yang
diakadkan. (I’anatut Thalibin III : 335)
فلو وقع
الإنفاق
على
الفين
ووقع
العقد
على
الف
لزمه
الالف
أو
وقع
الإنفاق
على
الف
ووقع
العقد
على
الفين
لزمه
الألفان
9. Sekiranya sepakat mahar dua ribu,
tetapi dalam akada seribu, maka yang berlaku adalah seribu, begitu juga
sebaliknya. (I’anatut Thalibin III : 335)
لو خطب
امرأة
ثم
ارسل
أو
دفع
بلا
لفظ
إليها
مالا
قبل
العقد
اى
ولم
يقصد
التبرع
ثم
وقع
الإعراض
منها
أو
منه
رجع
بما
وصلها
منه
كما
صرح
به
جمع
محققون
ولو
اعطاها
مالا
فقالت
هدية
وقال
صداقا
صدق
بيمينه
10. Apabila seoang laki-laki meminang perempuan
kemudian menyerahkan sesuatu (harta) sebelum akad dengan maksud bukan
pemberian, kalau terjadi perselisihan maka persoalannya dikembalikan pada pihak
pemberi. Bila pihak laki-laki amenyerahkan sesuatu benda lalu pihak wanita
menyatakan bahwa barang tersebut merupakan hadiah, sedang pihak lelaki
menyatakan sebagai mahar, maka pernyataan pihak laki-laki diterima dengan
sumpahnya.
دفع لمخطوبته
مالا
ثم
ادعى
أنه
يقصد
المهر
وانكرت
صدقت
هى
إن
كان
الدفع
قبل
العقد
11. Calon suami menyerahkan sesuatu kepada
calon isteri kemudian ia menyatakan bahwa penyerahan tersebut sebagai mahar,
apabila pihak isteri mengingkari, maka ingkarnya perempuan itu diterima kalau
penyerahan harta terjadi sebelum akad nikah. (Bughyatul Musytarsyidin : 243)
وتلك المرأة
المسمى
بالعقدان
صحيحا
ومهر
المثل
ان
كان
فاسدا
12. Apabila nikahnya sah maka wanita berhak
mendapat mahar sebagaimana ditentukan dalam akad. Apabila nikahnya fsid maka
ditetapkan mahar mitsil. (Muhadzab II : 60)
ويعتبر مهر
من
هي
على
صفتها
فى
الحسن
والعقل
والعفة
واليسار
13. Pengukuran mahar (mitsil) dalah pada
seseorang yang sesuai sifat-sifatnya dengan yang bersangkutan baik rupa,
pemikiran, kesederhanaan dan kemudahannya. (Muhadzab II : 319)
وتقرر المهر
على
الزوج
بوطء
14. Suami wajib membayar mahar/maskawin itu
sepenuhnya dengan adanya wathi’ (Fathul Wahhab II : 56)
واتفقوا على
أن
الصداق
يجب
كله
بالدخول
15. Telah sepakat para ulama bahwa
maskawin wajib dibayar semuanya karena
sudah dukhul. (Mu’inul Mubin)
وان اردتم
استبدال
زوج
مكان
زوج
وآتيتم
احداهن
قنطارا
فلا
تأخذوا
منه
شيئا
اتأخذونه
بهتانا
واثما
مبينا
وكيف
تأخذونه
وقد
افضى
الى
بعض
واخذن
منكم
ميثاقا
غليظا
16. Jika kamu hendak mengganti isteri
(mencerai), sedangkan dia telah diberi maskawin maka janganlah diambil maskawin
itu walaupun sedikit, mengapakah kamu mengambil kembali sedang itu adalah
kesalahan yang nyata. Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali padahal sebagian
kamu telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami isteri. Dan
mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu janji yang kuat. Q.S. An
Nisa’ : 20-21)
وان طلقتموهن
من
قبل
ان
تمسوهن
وقد
فرضتم
لهن
فريضة
فنصف
ما
فرضتم
الا
ان
يعفون
او
يعفوالذى
بيده
عقدة
النكاح
17. Jika kamu menceraikan isteri-isterimu
sebelum kamu bercampur dengannya padahal kamu sudah menentukan maharnya, maka
bayarlah separoh dari mahar yang kamu tentukan itu, kecuali jika
isteri-isterimu memaafkan atau dimaafkan oleh orang yang memegang ikatan nikah.
Q.S. Al Baqarah : 237)
وآتوا النساء
صدقاتهن
نحـــــلة
18. Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita
yang kamu nikahi sebagai pemberian yang wajib. (Q.S. An Nisa’ : 41)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar