Ada sebagian pendapat dari jamaah masjid bahwa tidak sah
hukumnya sholat ditingkat atas masjid, sehingga pernah terjadi sholat tarawih
dilakukan oleh dua imam, yaitu bagian atas mempunyai imam, dan bagian bawah
juga mempunyai imam, bagaimana pandangan ulama tentang masalah ini..?
Terima kasih..
Jawab :
Disebutkan dalam kitab Syarah Muhadzab (Al Majmu), karangan
Imam Nawawi
(Misr : Matba’ al imam, tth) juz 4, halaman 197
للإمام والمأ موم في المكان ثلاثة أحوال
(احدها) أن يكونا في مسجد فيصح الإ قتداء ، سواء قربت المسافة بينهما أم بعدت لكبر
المسجد ، وسواء اتحد الباء أم اختلف كصحن المسجد وصفته وسر داب فيه و بئرمع سطحه وساحته
والمنارة التي هي من السجد ، تصح البصلاة في كل هذه الصور وما أسبهها إذا علم صلاة
الإمام ولم يتقدم عليه ، سواء كان أعلامنه أواسفل ولا خلاف فهذا ، ونقل أصحابنا فيه
إجماع المسلمين
“posisi imam dan ma’mum (ketika sholat jama’ah) ada tiga
kondisi, pertama : keduanya ada didalam masjid, maka sah berjamaah dalam
kondisi ini, baik jarak antara imam dan ma’mum dekat maupun jauh, karena
besarnya masjid misalnya, baik juga bangunannya menyatu ataupun berbeda,
seperti bagian tengah masjid dan shuffahnya (tempat yang diberi atap dekat
masjid), serta basement (bangunan dibawah tanah), bagian atas halaman dan menara
yang merupakan bagian dari masjid, sah sholat dalam setiap kondisi ini apabila
ia dapat mengetahui sholatnya imam dan tidak mendahuluinya, baik ia berada
lebih atas maupun lebih bawah, tdak ada beda..hal ini ada ijma’, dalam kondisi
pilihan hendaknya imam dan ma’mum sejajar, akan tetapi seandainya mereka lebih
tinggi atau lebih rendah posisinya. Sholat tersebut baik bagi imam maupun
ma’mum tidak rusak. Tidak ada apa-apa jika ma’mum sholat dibagian atas masjid
sementara imam didalam masjid dengan syarat ma’mum dapat mendengar suara imam
atau dapat melihat sebagian orang yang dibelakang imam.
Didalam kitab Al Umm karangan Imam Syafi’i juz 1 hal 152 :
فالاختيار أن يكون مساويا للناس ولوكان
أرفع منهم أو أخفض لم تفسد صلاته ولاصلاتهم ولا بأس أن يصلي المأموم منفوق المسجد بصلاة
الإمام في المسجد إذا كان يسمع صوته أويرى بعض من خلفه
Kedua kitab
tersebut menjelaskan tentang sahnya sholat ma’mum diatas menara masjid yang
imamnya dimasjid, hal mana menunjukkan bahwa perbedaan ruang/tingkat didalam
masjid dianggap kesatuan selama gerak imam dapat diketahui.
Sehingga sholat
dalam satu masjid bertingkat dilakukan dengan satu imam adalah boleh dan sah
dengan syarat ada tangga dan gerak imam dapat diketahui oleh ma’mum, baik
dengan mata, ataupun dengan pendengaran.
Wallahu a’lam bish
showab.
Bagaimana dengan musholla / selain masjid? Mohon penjelasan nya
BalasHapus