Minggu, 27 April 2014

BAB NIKAH (pencegahan & penolakan kawin)


PENCEGAHAN  DAN PENOLAKAN KAWIN

روى عن ابى هريرة عن النبى ص. أنه قال : لايجمع بين المرأة وعمتها ولا بين العمة وخالتها                                                                      

    1.        Tidak boleh dimadu seorang perempuan dengan bibi (saudara perempuan ayah) dan begitu juga antara perempuan dengan bibi ( saudara perempuan ibu). (Ash Shohihain)

يحرم على الرجل أن يجمع فى نكاحه بين المرأة وأختها سواء فى ذلك من الأبوين أو من الأب أو من الأم                                                                

    2.        Haram bagi seorang laki-laki berpoligami antara seorang perempuan dengan saudara perempuannya, baikpun kedua saudara itu seibu sebapak atau sebapak, ataupun seibu saja.(Kifayatul Akhyar III : 36).



والمحصنات من النساء الا ما ملكت ايمانكم كتاب الله عليكم واحل لكم ما وراء ذلكم ان تبتغوا باموالكم محصنين غير مسافحين فما استمتعتم به منهن فاتوهن اجزرهم فريضة ولا جناح عليكم فيما تراضيتم به من بعض الفربضه, ان الله كان عليما حكيما                                                                        

    Begitu juga diharamkan atasmu kawin dengan perempuan yang bersuami kecuali budak-budak perempuan yang kamu punyai (milik yang kamu peroleh sebagai tawanan dari medan pertempuran). Yang demikian itu telah ditentukan Allah, dan dihalalkan kamu mengawini perempuan-perempuan yang lain dari yang tersebut di atas itu, yaitu mencari isteri-isteri dengan hartamu untuk dikawini bukan untuk berzina. Maka isteri-isteri yang telah kamu nikmati (campuri) diantara mereka berikanlah kepada mereka maharnya (dengan sempurna), sebagai suatu kewajiban: dan tiadalah mengapa bagi kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya sesudah menentukan mahar itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui Maha Bijaksana. (Q.S. An Nisa’ : 24)

إذا طلق الحر امرأته ثلا ثا أو طلق العبد امرأته طلقتين حرمت عليه ولا يحل له نكاحها حتى تنكح زوجا غيره ويطأها                                            

    4.        Apabila seorang merdeka menceraikan isterinya dengan talak tiga, atau seorang hamba menceraikan isterinya dengan talak dua, maka isteri iu haram atasnya dan tidak halal baginya kawin dengan isteri itu, sehingga si isteri itu kawin lagi dengan suami yang lain  dan suaminya yang kedua itu telah mengumpulinya (jima’) pula. (Al Muhadzab II : 112).

الزانى لا ينكح الا زانية او مشركــة والزانية لا ينكحها الا زان او مشرك وحرم ذلك على المؤمنين                                                                       

    Laki-laki yang berzina tidak akan mengawini melainkan perempuan yang berzina atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak akan mengawininya melainkan laki-laki yang berzina atau laki-laki yang musyrik, dan yang demikian itu diharamkan bagi orang yang mukmin. (Q.S. An Nur : 3)

 ولا تنكـحوامانكح ابآئـكم من النساء                                               

    6.        Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang elah dikawini oleh ayahmu. (Q.S. An Nisa’ : 22)

حرمت عليكم امهاتكم وبناتكم واخواتكم وعماتكم وخالاتكم وبنات الاخ وبنات الاخت وامهاتكم الاتى ارضعنكم  واخواتكم من الرضاعة وامهات نسائكم وربائبكم الاتى فى حجوركم من نسائكم الاتى دخلتم بهن فان لم تكونوا دخلتم بهن فلا جناح عليكم وحلائل ابنائكم الذين من اصلابكم وان تجمعوا بين الاختين الا ما قد سلف ان الله كان غفورارحيما

7.  Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu, anak-anakmu yang perempuan, saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan, saudara-saudara ibumu yang perempuan, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan, ibu-ibumu yang menyusui kamu, saudara perempuan sesusuan: ibu-ibu isterimu (mertua), anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaan dari isterimu yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu), dan menghimpun (dalam perkawinan) dua peempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Penyayang. (Q.S. An Nisa’ : 23).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar